Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Nama                       : Aidini Mardiatus Sa’diah 

NPM                         : 202246500683

Kelas                        : R3I

Mata Kuliah             : Filsafat Seni

Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami, M. Sn.


Analisis Tiga Karya Menggunakan Teori Mimesis dan Teori Significant Form


1. How is the weather? 

Creator, Noemi


Karya ini menggambarkan seorang gadis yang ada di tengah perjalanan. Disitu, gadis itu nampak sedikit cemas. Tetapi terdapat warna kuning bisa diartikan sebagai warna yang membawa harapan, dan memberi kekuatan. Jadi bisa saja ini diartikan dengan hujan dan tidak yakin dengan situasi cuaca, tetapi masih terdapat harapan untuk memberi kekuatan pada gadis ini. 


Teori Mimesis

Dilihat dari teori mimesis karya ini bisa dikatakan seni karena seniman menciptakan penggambaran karya dari hasil imajinasinya sendiri.  Karya ini merepresentasikan dari satu rasa dimana perasaan cemas pada seorang gadis. Karya seni ini masuk dalam definisi seni menurut Plato, karna menciptakan karya yang memiliki kemiripan yang detail dengan aslinya, terlihat gambar seorang gadis secara realistik. 

Teori Significant Form

Dilihat dari teori significant form karya ini memvisualisasikan  penggambaran seorang gadis secara realistis. Untuk background atau latar yang dipakai biru kelabu diantara warna kuning yang mengartikan seperti penggambaran cahaya. Karya ini terdapat emosi estetis yang didapatkan dari komposisi atau susunan unsur-unsur desain, dengan emosi yang dituangkan. Terdapat objek titik dan garis seperti memvisualisasikan hujan lalu dibawahnya terdapat seperti visualisasi dari air. Penggambaran seorang gadis dengan baju atau pakaian yang dipakai gadis tersebut berwarna hitam diantara latar kuning dan biru kelabu. 


2. Lose your mind and come to your senses

Creator, Tania Rivilis


Karya ini memiliki penggambaran, “Pengetahuan total adalah pemusnahan keinginan untuk melihat, menyentuh, merasakan Dunia yang dirasakan hanya melalui indera dan kebal terhadap pengetahuan tanpa perasaan”. 


Teori Mimesis

Dilihat dari teori mimesis karya ini seniman menciptakan karyanya dengan sebuah imajinasi. Lalu di presentasikannya dari karya yang dilandasi dengan hal nyata terdapat pada penggambaran seorang wanita realistik tetapi abstrak dengan berhelai kain. Penggambaran dari ekspresi wajah yang terlihat tenang tetapi dibalik itu semua hanya untuk memperkebal pengetahuan tanpa perasaan. Karya seni ini masuk dalam definisi seni menurut Aristoteles, karna menciptakan karya dari imajinasi tetapi juga ada di kehidupan masyarakat. 

Teori Significant Form

Dilihat dari teori significant form karya ini memvisualisasikan warna abstrak namun masih terlihat jelas karna warna disusun secara apik dari gelap ke terang. Warna-warna pada objek yang dipakai dibuat beragam warna dengan latar karya yang beragam warna pula. Objek wanita ini  hampir memenuhi bidang karya. Karya ini memiliki nilai yang estetis, terdapat unsur-unsur titik, garis, bidang dan warna-warna yang beragam. 


3. Little secrets

Creator, Francien Krieg


Karya ini menggambarkan tentang kehidupan keluarga dan anak-anak menemukan suara atas kebenaran mereka sendiri seiring bertambahnya usia. Disini terdapat anak kecil ini yang menindihkan sebuah kertas bisa diartikan anak-anak berhak atas rahasia kecil mereka sendiri.. 


Teori Mimesis

Dilihat dari teori mimesis seniman menciptakan karyanya dengan kemiripan lalu imajinasinya. Karya ini merepresentasikan realita kehidupan yaituterdapat perasaan gelisah pada anak kecil. Karya seni ini masuk dalam definisi seni menurut Plato, karna menciptakan karya yang memiliki kemiripan yang detail dengan aslinya, terlihat gambar seorang anak kecil secara realistik.  

Teori Significant Form 

Dilihat dari teori signifikan form karya ini memvisualisasikan  penggambaran seorang anak kecil secara realistis. Pada karya ini memiliki emosi estetis berupa empatis. Terlihat pada karya yang jadi dapat merasakan juga kegelisahannya. Memiliki penggambaran ruang belakang yang kosong tetapi terdapat cahaya lampu dari atas dengan gambaran utama yaitu anak kecil  yang sedang tertidur, dengan menindihkan sebuah surat. Memiliki latar yang cenderung gelap tetapi di hiasi lampu seakan cahaya. Karya tersebut terdiri dari elemen garis dan bidang. 



Perbedaan teori mimesis dan significant form pada ketiga karya yang saya analisis ini adalah teori mimesis itu memrepsentasikan karya. Sedangkan significant form itu sebuah emosi estetis atau perasaan yang akan ditimbulkan apabila telah melihat atau mengamati sebuah karya. 


Kesimpulan yang saya bisa ambil setelah menganalisis ketiga karya ini adalah semuanya memiliki teori mimesis, bentuk representasi dari kehidupan nyata. Teori mimesis adalah hubungan menyeluruh antara seni dengan alam dan hubungan yang membentuk karya seni itu sendiri. Lalu teori dari Plato dan Aristoteles itu memiliki pandangan yang berbeda, menurut Plato baru bisa dikatakan seni apabila karya itu imitasi atau tiruan atau jiplakan tidak mengubah sedikitpun apa yang ada. Lalu menurut Aristoteles, menciptakan karya yang bisa disebut juga representasi bisa juga dari imajinatif sang seniman. Lalu significant form juga terdapat pada ketiga karya ini. Significant form adalah emosi estetis yang ditimbulkan oleh pelihat/pengamat karya yang dimana terdapat unsur-unsur seni berupa, titik, garis, bidang, warna, tekstur, dan lainnya. Karya ini pula memiliki makna dan tujuannya masing-masing dan juga memiliki pula pendapat dari berbagai macam pengamat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menikmati Seni dengan Berfilsafat

Proses penulisan Karya Ilmiah: Tahap 1 - Teori dan Rumusan Masalah pada Karya Affandi berjudul, Potret Diri